PENGENALAN ZAPIN
Zapin dipercayai dibawa oleh mubaligh-mubaligh dari Timur Tengah kira-kira pada abad ke-15. Kebanyakan mubaligh-mubaligh dan pedagang-pedagang ini datang dari Tanah Arab dan Parsi. Di dalam dialek Yamen ia dikenali sebagai Zaffana. Pada permulaan hanya golongan lelaki yang menyertai tarian ini. Tapi kini ia telah dimodifikasi dengan penyertaan golongan wanita. Versi paling asas ialah gerakan mengikut alunan muzik dan kiraan 1 2 3 dan 4. Pada kiraan ke-4 kaki dilunjurkan ke belah kiraan terakhir dibuat. Ia boleh dilakukan setempat atau gerakan ke depan atau ke belakang. Semasa melakukan gerakan, kondisi tubuh penari biasanya dalam keadaan tegak dan agak mendada. Zapin biasanya diiringi oleh beberapa instrumen muzik tradisional dan genre lagunya biasanya genre Samrah. Instrumen yang terlibat pula ialah Biola, Marwas dan Gambus. Dalam Zapin tiada peraturan yang tetap dalam menentukan berapa orang penari yang diperlukan untuk membuat persembahan. Namun, oleh kerana penari perlu berinteraksi antara satu sama lain tarian Zapin digalakkan untuk dilakukan secara berpasangan dalam gandaan 2. Penari-penari kemudian boleh berinteraksi dengan pasangan masing-masing dengan bergurau, mencabar atau menikmati alunan muzik dan lenggok tarian pasangan masing-masing. Terdapat banyak bentuk tarian Zapin dan semuanya telah berevoulusi daripada ragam yang asal. Antara variasi tarian yang popular ialah Zapin Tengliu yang berasal dari Mersing. Variasi Tengliu telah diilhamkan dari para nelayan yang sering turun ke laut dan mereka manari diatas kapal dengan mengikut arus ombak laut. Kalau kita melihat variasi ini penari seolah-olah sedang menari sambil badannya terhuyung-hayang ke kiri dan kanan sambil tangannya memegang tali kapal. Gerakan variasi Tengliu banyak melakukan gerakan yang tidak disangka-sangka seperti pusingan badan dan pinggang diikuti dengan hentian mengejut dengan kaki, tangan dan bahu. khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan. Musik pengiringnya terdiri dari dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan. Tari Zapin sangat banyak ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, kepulauan Riau, pesisir Kalimantan dan Brunei DarussalamAsal usul zapin ni dari tanah arab, hadralmut. Pengaruh seni muzik seni tari, senimuzik dan gurindam arab telah menyibar ke johor melalui kawasan pesisir pantai barat johor dan ke pendalaman melalui sungai sungai bersama sama penempatan arab di kampung kampung melayu. Namun begitu zapin melayu johor unik kerana telah menyaring kesenian arab sambil mencipa kesenian melayu dan falasafah kesenian islam.Pada zaman dahulu kesenian zapin melayu bukan hanya di persembahkan halaman atau di anjung rumah ianya juga di persekitaran masjid juga surau untuk menyambut perayaan mauliurassul s.a.w dan lain lain. Terdapat beberapa jenis zapin johor diantaranya zapin pekajang, zapin tengelu, zapin lenga dll.Zapin melayu johor pada kebiasaannya dimulakan dengan pemainan gambus permulaaan di namakan Taksim,terdapat beberapa ragam di dalam tarian zapin diantaranya ragam pusau belanak besar , ragam lompat injut, ragam kopak,ragam titi batang,ragam ayam patah, ragam pusau belanak kecil dan akhir sekali ragam wainap. ASAL USUL ZAPIN
Berbagai tradisi Betawi mendapat pengaruh yang cukup kuat dari daerah-daerah Jawa Barat. Hal ini mudah diiahami sebab wilayah budaya Betawi secara geografis termasuk ke dalam daerah Jawa Barat. Di samping kebudayaan Betawi juga banyak mendapat pengaruh kebudayaan Melayu yang sangat jelas pada lagu dan irama yang mengiringi tari-tarian tertentu, seperti Samrah, Tari zafin yang kini berkembang di Jakarta sangat mungkin merupakan pengaruh kebudayaan Melayu. Terutama setelah pengaruh Islam masuk ke Indonesia. Diperoleh keterangan bahwa perkataan Tari dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab "Tar ", asalnya nama sebuah alat musik Timur Tengah. Buku tentang tarian Islam yang pertama, adalah "Kitab al-raqsh wa’l-zafn". Kitab tarian dan gerak kaki. Pengaruh kitab ini masih dapat kita lihat dalam kesenian tari Indonesia di Riau. Tari Zafin (al-zafn), sekarang masih hiudp subur di Riau. Berkembang di mana-mana semenjak dari istana sampai ke kedai-kedai kopi. Serampang Dua Belas adalah "dansa" populer peninggalan kerajaan Islam Riau. Syair dalam musiknya (Oemar Amin Hoesin, hal. 466-467). Menurut keterangan Abdurrahman Al Habsyi, tari zafin telah ada sejak lebih dari seabad yang lalu. Dibudayakan di kalangan ulama keturunan Arab. Menurutnya terdapat dua jenis tari zafin. Pertama Tari Zafin Umum; kedua tari Zafin Betawi. Bahwa Tari Zafin Umum, adalah tari zafin yang berkembang kalangan ulama (keturunan) Arab, sedangkan Tari Zafin Betawi adalah tari Zafin yang berkembang di masyarakat Betawi yang bukan kalangan ulama. Pengelompokkan tari zafin seperti yang disampaikan oleh Abdurrahman AlHabsyi tersebut di atas, dimaksudkan untuk mempertegas perbedaan penampilannya. Tari Zafin Umum penampilannya lebih Arabis, artinya tidak saja karena lagu-lagunya yang berbahasa Arab, akan tetapi gerakan tarinya juga kelihatan lebih murni. Berbeda dengan Tari Zafin Betawi yang berkembang dewasa ini. Selain lagu-lagunya yang sudah tidak lagi mengusahakan lagu-lagu Arab juga gerakan-gerakan tarinya sudah mendapat banyak pengaruh tari tarian Melayu. Gerakan tangan hampir sama "lebatnya" dengan gerakan kaki. Pada Tari Zafin umumnya hal ini tak tampak. Fungsinya juga sudah beralih, tari Zafin Betawi lebih menunjukan sebagai tari pertunjukan dibanding sebagai tari pergaulan. Tari Zafin Betawi juga sering memperlihatkan pola tari berpasangan, pria dan wanita, walaupun penari prianya merupakan ”travesti". Selanjutnya dikatakan oleh Abdurrahman AlHabsyi, bahwa Tari Zafin Betawi lahir sebagai peniruan atas Tari Zafin yang biasa ditarikan oleh kalangan Ulama Arab (keturunan). Oleh sebab itu pula sebagaian masyarakat Betawi menyebutnya dengan istilah "Tari Arab Dingkring". Menurut perkiraan yang masih memerlukan penelitian tari zafin mungkin berasal dari tarian kelompok ahli sufi, seperti Jalaludin Rumi, sebagai pelengkap upacara ritualnya. Tariannya dianggap sebagai olah gerak yang membebaskan jiwa dari ikatan duniawi. Dengan menarik nafas dalam-dalam jemaahnya berulang-ulang menggumamkan: Allah Allah - Allah. Lalu tar (genderang) pun dipukul, mula-mula pelahan, berangsur makin nyaring. Seorang darwisy bertopi kerucut clan berjubah mulai menari, berputar-putar ke kiri dengan kedua belah tangannya terentang lebar-lebar, telapak tangan kanan menghadap ke atas. Seclang telapak tangan kirinya menghadap ke bawah. Seluruh majlis mengumandangkan syahadat. Pertama-tama pelahan, makin lama makin cepat, nyaring dan merdu. Kemudian masuk pula jemaah lainnya, mengitari sang sufi yang sedang menari berputar-putar, dalam arah yang berlawanan. Perkiraan bahwa tari zafin berasal, dari kebiasaan kelompok ahli sufi demikian itu, berdasarkan keterangan Abdurahman Alhabsyi yang antara lain menyatakan, bahwa sudlah jadi kebiasaan beberapa ulama kalau berkumpul pada waktu-waktu tertentu di majlis taklim Sayid Ali Alhabsyi di Kwitang, menari zafin bersama diiringi orkes gambus. JENIS-JENIS ZAPIN
Jenis jenis zapin mengikut daerah di negeri Johor 1.Daerah muar- dikenali dengan zapin Lenga dan zapin putar alam 2.Daerah batu pahat- zapin kores, zapin tanjung labuh dan zapin sari 3.Derah pontian-Zapin seri bunian dan zapin parit mustar 4.Daerah mersing-zapin tenglu dan zapin pulau 5.Johor baharu-zapin melayu johor dan zapin pekajang. |